Rumah Dunia

Presiden Sederhana

Baru sehari dilantik jadi PLT Presiden kelima Rumah Komunitas Rumah Dunia hingga 2020, Abdul Salam  – Sarjana Sastra Untirta Serang, langsung selametan sarapan makan mie rebus. Tidak ada pesta mewah di hotel bintang tujuh atau konvoy dengan Motor Literasi di jalan raya. Cukup bersama para menterinya saja – Rudi RustiadiSirajuddin Al-abbas dan Taufik Hidayatullah di areal dalam Komunitas Rumah Dunia .

“Sebagai Presiden, saya harus menunjukkan kepada dunia literasi, bahwa kesederhanaan itu penting,” kata Salam, yang sehari-hari jadi Direktur Gong Publishing.

Bahkan Salam secara transparan membeberkan “isi dompetnya” kepada publik. “Selain sebagai Diretur Gong Publishing, saya juga nyambi jualan gula aren dari Banten Selatan. Ini halal,” Salam menunjukkan satu toros gula arennya. Satu toros berarti ada 5 kojor. Satu kojornya berisi lima gula aren. Satu kojor harganya Rp. 50 ribu. Jadi, jika laku satu toros, Salam mendapatkan Rp. 250 ribu. Untungnya , alhamdulillah, barokah..

Jadi, kalau sekarang Salam ke mana-mana naik Honda Beat Matik, kemudian setelah jadi Presiden Komunitas Rumah Dunia bermobil, itu bukan korupsi. Tapi itu adalah dari bisnis yang ditekuninya; Direktur Gong Publishing, gula aren, dan pengajar di sebuah SLTP Swasta.

Semoga betul kata Ahmad Wayang, Presiden keempat Komunitas Rumah Dunia yang mengundurkan diri karena setelah lulus S2 langsung bekerja sebagai wartawan media on line OMG di Jakarta, “Biasanya setelah jadi Presiden Rumah Dunia, pasti menikah.”

Kita doakan, ya.
(Jang RuDun)

Tinggalkan komentar