Rumah Dunia

Presiden Sederhana

Baru sehari dilantik jadi PLT Presiden kelima Rumah Komunitas Rumah Dunia hingga 2020, Abdul Salam  – Sarjana Sastra Untirta Serang, langsung selametan sarapan makan mie rebus. Tidak ada pesta mewah di hotel bintang tujuh atau konvoy dengan Motor Literasi di jalan raya. Cukup bersama para menterinya saja – Rudi RustiadiSirajuddin Al-abbas dan Taufik Hidayatullah di areal dalam Komunitas Rumah Dunia .

“Sebagai Presiden, saya harus menunjukkan kepada dunia literasi, bahwa kesederhanaan itu penting,” kata Salam, yang sehari-hari jadi Direktur Gong Publishing. Lanjutkan membaca “Presiden Sederhana”

Rumah Dunia

Ganti Presiden

Sudah 4 kali ganti Presiden dan haram 2 periode. Itulah aturan di Rumah Dunia. Mengapa? Karena ketika seorang relawan Rumah Dunia sedang jadi Presiden selama 5 tahun, tentu relawan lain pun bermimpi ingin belajar jadi pemimpin. Presiden pertama Rumah Dunia, 2000 – 2005 adalah Gol A Gong, kemudian Firman Venayaksa 2005 – 2010 (sekarang Ketua Umum Forum TBM Indonesia), diteruskan Ade Jaya Suryani alias Ibnu, 2010-2015 (sedang S3 di Leiden, Belanda) dan berpindah ke Ahmad Wayang, 2015 – 2020.  Lanjutkan membaca “Ganti Presiden”

Rumah Dunia

Menyusun Batu dan Bata di Kampung Koruptor

Oleh Gol A Gong

“Rumahku Rumah Dunia, Kubangun Dengan Kata-kata.” (Prasasti, 1996 – 2001)


Ketika bujangan, saya menyukai film serial televisi “Little House In The Praire”, diperankan oleh (almarhum) Michael Landon, diputar di TVRI sekitar tahun 1980-an. Di film itu diceritakan tentang sebuah keluarga Amerika, yang membuka lahan-lahan baru padang prairi. Di film itu sama sekali tidak menyentuh dunia politik, tapi lebih pada suka-duka sebuah keluarga dengan lingkungan barunya. Tetangga yang cerewet, anak-anak yang malas pergi ke sekolah, rumah yang bocor, gagal panen, dan srigala yang menyerang ternak. Kadang sambil menangis saya menyaksikan film itu. Bayangan saya tentang Amerika adalah liberalisme, tapi ternyata keluarga tetap saja penting. Lanjutkan membaca “Menyusun Batu dan Bata di Kampung Koruptor”

Rumah Dunia

Teater Anak Rumah Dunia

Oleh Tias Tatanka

Ini catatan yang tertunda. Tapi harus saya tulis. Ini tentang Teater Anak Komunitas Rumah Dunia , yang tampil di acara Pajeng Amba 4 Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan PGSD Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) SERANG, 14 Desember 2018 lalu. Pajeng Amba ini semacam ujian praktIik, di mana mahasiswa menampilkan hasil praktik mendidik dan mengajar dalam jangka waktu tertentu. #cmiiw

Seharusnya saya pun menyaksikan anak-anak ini tampil. Apa daya, kemampuan tenaga dan waktu saya terbatas, hingga detik penampilan saya masih di rumah. Hiks. Padahal butuh setengah jam paling cepat bermobil ke sana. Lanjutkan membaca “Teater Anak Rumah Dunia”